Minggu, 02 Mei 2010

Saya Mahasiswa dan Saya Berpendapat


pertama-tama saya ingin bertanya, apakah kalian setuju dengan gambar di atas?

ok, kalau saya pribadi mempunya dua sudut pandang tentang pendapat tentang gambar tersebut!

Pertama, saya setuju bila UN bobotnya tidak 100% dalam penilaian kelulusan. Jika si siswa di atas ini bermaksud seperti itu, maka saya setuju! karena saya juga pernah merasakan menjadi siswa. menurut saya sangat tidak adil penilaian kelulusan seseorang untuk suatu jenjang sekolah hanya dilihat berdasarkan nilai UN (Ujian Nasional). Karena banyak faktor yang mempengaruhi cara bekerja dan berfikir seseorang dalam menghadapi UN. Misalkan, ada seorang siswa yang pada kesehariannya selalu mendapat nilai bagus, namun pada saat hari menjelang dilaksanakannya UN dia mendapati kecelakaan yang menimbulkan tidak kesempurnaan jasmani dan rohani seseorang itu, kemudian saat UN, dia tidak dapat berfikir dengan sempurna, tidak seperti hari-hari biasanya, kemudian nilai yang dihasilkan tidak memenuhi standar kelulusan yang minta oleh pemerintah. Apakah adil bila seseorang tersebut dinyatakan tidak lulus? Sekolah 3 tahun, ribuan soal telah dikerjakan selama sekolah, puluhan ujian sekolah telah di ikuti, namun yang di ambil hanya 3 HARI, DAN 6 UJIAN. Apakah masuk akal?? Menurut saya yang perlu di perbaiki hanyalah bobot UN dalam kelulusan, sebaiknya pertimbangkanlah semua aspek yang telah di jalankannya selama sekolah. Hanya guru yang bersangkutanlah yang memahami dan pantas menilai apakah seorang siswa layak lulus dan mampu mengikuti jenjang yang lebih tinggi atau tidak!

Kedua, saya tidak setuju dengan UN di hapuskan. Menurut saya, UN penting dalam evaluasi pendidikan siswa. Karena siswa di tuntut untuk memahami semua pelajaran yang Ia pelajari semasa sekolah. Untuk mengetahui apakah siswa tersebut memahami pelajaran yang telah diberikan, maka diadakanlah UN sebagai sarana evaluasi siswa. Kita tahu bahwa tingkat kerajinan siswa-siswi Indonesia tidaklah begitu bagus. (saya tidak bermaksud untuk meng-judge bahwa mereka malas, namun dengan adanya era globalisasi yang telah melanda sekarang ini, tidak menutup mata bahwa mereka lebih asik mengerjakan hal lain daripada belajar), untuk memperbaiki hal tersebut, menurut saya UN salah satu cara terbaik untuk melatih agar siswa (setidaknya) belajar di rumah maupun di bimbingan belajar (setidaknya ada rasa takut tidak lulus UN sehingga mereka jadi belajar). coba anda bayangkan jika tidak ada UN di Indonesia? tidak menutup kemungkinan bahwa mereka tidak belajar setiap hari dan menggampangkan sekolah. Jujur saja masih banyak siswa yang sangat menyepelekan ujian yang di berikan sekolah. kalau menurut saya, tanpa UN, jadi 'GOAL' nya sekolah itu apa? apa hanya sekedar lulus dari ujian yang di berikan sekolah? tingkat kesukaran yang di berikan masing-masing sekolah tentu berbeda. sedangkan sumber daya manusia yang di butuhkan di dunia luar harus memenuhi syarat dari pemerintah, (menurut saya) itulah alasan pemerintah mengadakan UN. Agar siswa-siswi yang lulus, kelak akan siap meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi. sedangkan yang tidak lulus, itu di anggap belum layak (belum siap) meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi. jika di paksakan (dengan cara apapun, misalkan mencontek atau menyuap agar ia dapat lulus) sebenarnya sangat di sayangkan, karena takutnya mereka yang 'memaksa' untuk lulus itu akan 'terseret-seret' dalam persaingan di jenjang yang lebih tinggi.

jadi menurut saya, ada atau tidak adanya UN, yang terpenting adalah kejar nilai setinggi mungkin, sehingga ujian-ujian yang di adakan oleh siapapun kita mampu menghadapinya! jangan sampe kita disebut sebagai "siswa mental lemah", malu kan sama negara lainnya yang udah maju? sedangkan kita disini masih ngeributin apa yang sebenarnya demi memajukan bangsa kita sendiri! yang penting "lakukan yang terbaik di setiap kesempatan".

Postingan ini tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun, saya hanya berpendapat, kita ini negara yang demokratis bukan? ;)




Best regards,
Nadira Saraswati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar